Nama : Mimi Puspita Sari
NPM : 116211041
SEMANTIK BAHASA INDONESIA
Buku : Bahasa dan Sastra Indonesia
VIII SMP
Penerbit/ Pengarang : Yudhistira/ Suharma, dkk.
Tahun : 2013
Aspek Kebahasaan
Menguasai dan Menerapkan Kata yang Mengalami Pergeseran Makna
Contoh : “Saya
sependapat dengan Saudara Dira, permasalahan ketertiban lingkungan memang
tanggung jawab kita bersama.”
Kata ‘Saudara’ pada
contoh di atas mengalami pergeseran makna. Dulu kata saudara hanya berarti
‘orang yang seibu seayah atau memiliki hubungan darah’, tetapi sekarang saudara
juga berarti siapa saja yang dianggap sederajat atau berstatus sosial yang
sama’.
Faktor yang
mempengaruhi pergeseran makna di antaranya adalah perkembangan ilmu pengetahuan
dan teknologi, perkembangan sosial budaya, perbedaan bidang pemakaian, adanya
asosiasi atau pertautan makna, pertukaran tanggapan indra, perbedaan tanggapan,
penyingkatan, proses gramatikal, dan adanya pengembangan istilah.
Jenis pergeseran makna
adalah sebagai berikut:
1. Pergeseran makna meluas, yaitu makna yang
baru lebih luas daripada makna yang lama. Contoh: kata ibu (dulu berarti
‘orangtua perempuan’ sekarang untuk menyebut semua perempuan yang kedudukannya lebih
tinggi atau patut kita hormati).
2. Pergeseran makna menyempit, yaitu makna
yang baru lebih sempit daripada makna yang lama. Contoh: kata sarjana (dulu
berarti setiap orang yang pandai, sekarang untuk yang bergelar atau lulusan
perguruan tinggi).
3. Pergeseran makna amelioratif, yaitu makna
yang baru dianggap lebih halus daripada makna yang lama. Contoh: kata
pramuwisma (dianggap lebih halus daripada kata pembantu).
4. Pergeseran makna peyoratif, yaitu makna
yang baru dianggap lebih kasar daripada makna yang lama. Contoh: kata bini
(dianggap lebih kasar daripada kata istri)
5. Pergeseran makna sinestesia, yaitu
perubahan atau pergeseran makna akibat penukaran indra. Contoh: kata manis
untuk indra pencecap bertukar dengan indra penglihatan, yaitu pada kalimat
“Gadis itu manis.”
6. Pergeseran makna karena asosiasi
(pertautan makna), yaitu dipertautkan dengan hal-hal lain. Contoh: kata amplop
yang berarti alat untuk menyampul surat, bisa juga untuk membungkus uang sogok.
7. Perubahan total, yaitu pergeseran makna
yang berubah secara total. Contoh: kata ceramah dulu berarti cerewet, sekarang
berarti pidato.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar