Senin, 09 Juni 2014

Tugas 8 Tentang Buku pembelajaran SMP

Nama  : Mimi Puspita Sari

NPM   : 116211041

 
 

SEMANTIK BAHASA INDONESIA

Buku                              : Bahasa dan Sastra Indonesia VIII SMP
Penerbit/ Pengarang     : Yudhistira/ Suharma, dkk.
Tahun                             : 2013
Aspek Kebahasaan
Menguasai dan Menerapkan Kata yang Mengalami Pergeseran Makna
Contoh                 : “Saya sependapat dengan Saudara Dira, permasalahan ketertiban lingkungan memang tanggung jawab kita bersama.”
                Kata ‘Saudara’ pada contoh di atas mengalami pergeseran makna. Dulu kata saudara hanya berarti ‘orang yang seibu seayah atau memiliki hubungan darah’, tetapi sekarang saudara juga berarti siapa saja yang dianggap sederajat atau berstatus sosial yang sama’.
                Faktor yang mempengaruhi pergeseran makna di antaranya adalah perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi, perkembangan sosial budaya, perbedaan bidang pemakaian, adanya asosiasi atau pertautan makna, pertukaran tanggapan indra, perbedaan tanggapan, penyingkatan, proses gramatikal, dan adanya pengembangan istilah.
                Jenis pergeseran makna adalah sebagai berikut:
1.      Pergeseran makna meluas, yaitu makna yang baru lebih luas daripada makna yang lama. Contoh: kata ibu (dulu berarti ‘orangtua perempuan’ sekarang untuk menyebut semua perempuan yang kedudukannya lebih tinggi atau patut kita hormati).
2.      Pergeseran makna menyempit, yaitu makna yang baru lebih sempit daripada makna yang lama. Contoh: kata sarjana (dulu berarti setiap orang yang pandai, sekarang untuk yang bergelar atau lulusan perguruan tinggi).
3.      Pergeseran makna amelioratif, yaitu makna yang baru dianggap lebih halus daripada makna yang lama. Contoh: kata pramuwisma (dianggap lebih halus daripada kata pembantu).
4.      Pergeseran makna peyoratif, yaitu makna yang baru dianggap lebih kasar daripada makna yang lama. Contoh: kata bini (dianggap lebih kasar daripada kata istri)
5.      Pergeseran makna sinestesia, yaitu perubahan atau pergeseran makna akibat penukaran indra. Contoh: kata manis untuk indra pencecap bertukar dengan indra penglihatan, yaitu pada kalimat “Gadis itu manis.”
6.      Pergeseran makna karena asosiasi (pertautan makna), yaitu dipertautkan dengan hal-hal lain. Contoh: kata amplop yang berarti alat untuk menyampul surat, bisa juga untuk membungkus uang sogok.
7.      Perubahan total, yaitu pergeseran makna yang berubah secara total. Contoh: kata ceramah dulu berarti cerewet, sekarang berarti pidato.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar